Tak terasa waktu
seakan begitu cepat di Indonesia, senang rasanya dapat berkumpul lagi dengan
keluarga, dan orang tersayang lain. Masih teringat jelas saat aku pulang dari
India tepatnya tanggal 24 Desember 2017. Saat itu pesawatku akan terbang jam 11
malam dari Mumbai airport. Rasanya campur aduk.. senang, sedih, bahagia, dan
tidak percaya. Tidak percaya akhirnya aku dapat menyelesaikan ini 1 tahun. Saat
hari terakhir di sekolah tanggal 17 Desember 2017 kebetulan hari itu hari
terakhir sekolah sebelum hari libur natal dan tahun baru, jadi mereka juga
merayakan natal disana. India adalah Negara dengan berjuta perayaan, hampir semuanya
mereka rayakan. Hari itu sekolahku mengadakan secret santa tukar kado untuk guru-guru
lain tanpa tahu siapa yang memberi. Dan kebetulan aku kebagian koordinatorku
orang yang awalnya paling aku sebelin di sekolah hehe. Aku gak merayakan natal
aku pun tak memakai baju merah seperti yang sudah kepala sekolah tentukan waktu
itu. Aku memakai baju coklat dan saat mereka bertanya “why are you not wearing
red?” aku jawab “This is red..” sembari tertawa. Aku hanya menganggap kado itu
sebagai kado perpisahan dan kenang-kenangan untuk koordinatorku, hanya sebatas
itu.
Saat perpisahan
dengan mereka tangisku pecah saat kupeluk teman-temanku terutama Mohnisha dan
Ms Sony. Mereka adalah teman terbaiku di sekolah. Mohnisha, guru computer teman
ternyambung dan ternyaman teman curhat, kita sering bercanda bareng karaoke
bareng diruangan lab komputernya saat jam kosong. Kita selalu makan siang
bersama di Kantin karena setelah 6 bulan aku udah doyan masakan India. Dia juga
yang ajak aku makan di restaurant yang makanannya enak-enak banget chicken
tandoori, chicken sezwan dan chicken2 ala India lain. Aku menyesal kenapa gak
tau makanan seenak ini dari dulu. Ms. Sony,
guru seni, dari segi usia dia jauh lebih tua dari aku tapi dia juga teman yang
baik, nyambung dan teman curhat tentang masalah di sekolah. Dia juga yang
selalu nebengin aku pulang ke flat. Waktu itu murid-murid juga mengucapkan
selamat tinggal rasanya bersyukur banget udah gak ngajar mereka lagi hehehe
tapi tanpa mereka aku juga gak bisa jadi guru sekuat ini menghadapi murid. Ibaratnya
bandelnya murid di Indonesia belum ada apa-apanya sama murid di India. Saat itu
aku juga berpamitan ke kepala sekolah, Sagareeka Maam. Beliau memeluku, aku
seneng banget bisa kenal orang seperti beliau, wanita yang mandiri dan bisa
jadi apapun di sekolah, jadi teman, jadi ibu, jadi pelawak, jadi kepala
sekolah. She is extraordinary woman. Aku bener-bener gak pernah menyesal pernah
menjadi bagian di RBK International School.
Sebelum aku ke
airport satu hari sebelumnya kebetulan ada acara perpisahan akhir jabatan bapak
konsulat jenderal di KJRI jadi bisa sekalian aku pamitan sama teman-teman
Indonesia di India. Sedih banget harus pisah sama mereka, ibu-ibu mumbaikars
yang selalu undang aku ke acara masak-masak mereka, yang setiap kesana pulang
dijamin kenyang dengan masakan Indonesia. Sedih harus pisah keluarga di KJRI
mereka udah aku anggep seperti keluarga sendiri. Bercanda bareng, liburan
bareng, ketawa bareng, masak bareng. Ahh I miss you all.
Aku ke airport
diantar sama mba ayu dan keluarganya juga sama mas tinus salah satu staff kjri
yang udah aku anggep seperti kakak sendiri. Mereka orang yang baik-baikk banget
selama aku di Mumbai. Alhamdulillah bahagia banget bisa kenal sama mereka. Mba ayu
rumahnya di Powai, aku di Mira road, dan bandara ada di Andheri jadi mba ayu berarti
harus muter dulu ke Mira road tapi emang orang baikk banget MasyaAllah. Dia sering
kasih aku supplai masakan Indonesia pernah nginep juga di rumahnya karena suaminya kerja di Mumbai jadi dia dan 2
anaknya tinggal di sebuah apartment di Powai. Semoga Allah merahmatimu dan
keluargamu serta selalu dalam lindungan-Nya Amin. Nah mas tinus yang bantuin
barang-barangku yang super berat itu dia dari pagi udah bantuin aku siapin
barang-barang. Sesampainya di Airport kita nunggu sebentar jam 8 malem udah
check in dan pamitan, sedih banget.. tapi insyaAllah kita bakal ketemu lagi di
Indonesia. Beberapa menit sebelum check in datenglah mas Akhyar dan mas Tomy
staff local KJRI juga. Mereka juga baik.. sering supply ke aku Indomie hahaha Kita
pamitan sambil tetep ngasih jokes ala mereka. Mereka emang jagonya becanda kalo
aku lagi nginep di kjri kita bisa ngobrol sampe larut malem sambil diiringi
gitar sama mas tomy. Nggak nyangka bakal
ada yang anter aku pas balik ke Indonesia. Thank you all you make feel that I’m
a meaningful person in Mumbai.
Masuklah aku
untuk check in dengan perasaan yang deg-degan takut overweight luggage. Tapi Alhamdulillah
total 29 kg hampir 30 kg. Waktu itu aku naik Singapore Airline. Pagi hari
transit di Singapore dan aku kaya orang ilang jadi layovernya cuma 50 menit dan
aku harus cari platform di bandara segede itu dan gak ada orang yang bisa aku
tanyain karena masih lumayan sepi orang-orang pun sepertinya juga lagi
terburu-buru alhasil aku bolak-balik hamper 30 menit. Untungnya aku bisa akses
informasi ticket di checking machine. Disitu aku baru tahu kalo platformnya di
terminal 2. Aku cari sambil lari-lari karena udah hampir 30 menit tersisa waktu
20 menit. Ternyata ke terminal 2 aku harus naik kereta bandara dulu bener-bener
panic gelisah. Sampai di terminalnya pun aku harus jalan lagi lama banget gak
sampai-sampai. Aku lari-lari karena ngejar waktu karena ternyata platformku
paling ujung. Sampailah aku di bagian imigrasi untuk cek handbag dll. Udah ngap-ngapan
sampai ditanyain sama petugasnya untunglah mereka ramah. Lega akhirnya masuk ke
pesawatnya rasanya udah mau nangis karena selang berapa menit pesawat udah take
off. I almost missed the plane!! Pikiranku udah kemana-mana gimana kalo sampe
ketinggalan pesawat. Sejam kemudian Alhamdulillah gak berhenti aku bersyukur
sama Allah swt sampai dengan selamat di Bandara Soetta Jakarta. Dijemput meilinda
sahabat waktu kuliah, I miss her soooo much. Setiba di Cilacap
di rumah tercinta ibu langsung peluk aku rasanya terharu, bahagia, seneng banget. Aku sengaja gak bilang ibu biar
surprise tapi namanya ibu sendiri udah kerasan anaknya mau balik jadi udah
ditungguin dari beberapa hari yang lalu katanya. Ah begini rasanya merantau
jauh dan lama gak pulang, indah banget moment saat ketemu lagi sama orang
tersayang. Makanya cobain merantau, ya?
I never regret
teaching and living in India. It was very unforgettable and amazing experiences.
India is not a bad country. If we think only the bad, yes, there is so much. However,
India has many good things as well. Every country has bad and good side. We just
need time to make us comfortable living in another country. Even, I start liking
India and all the things (especially food) after 7 months living. Friends, foods,
students, place, laugh, happiness, sadness, struggle, people are several things
from thousand experiences in India that I never forget. I hope someday I can
visit India to have another story or just having vacation. See you India!
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh..
BalasHapusAku menulis sebagai seorang teman vrian. Sayang sekali di hari pernikahanmu kamu ngga kirim aku undanganya.
Aku bahagia, bahagia sekali karena pasti kamu dapat seseorang yang begitu mengerti tentang kamu.
Setelah menikah, bukankah kau belum menulisnya kembali perjalananmu ? Tidak ada yang pernah tau kemana takdir akan membawa seseorang. Hari ini aku sama seperti keyakinanku vrian, alahamdulillah Allah membayar segalanya. Aku tepat berada dikalimantan seperti yang aku yakini. Aku menjelajah wilayah timur Indonesia. Bertemu dengan bermacam - macam suku lalu menceritakan banyak hal.
Vrian, apa kau menyimpan dendam ? atau apakah aku ada kesalahan yang sampai hari ini masih belum aku mintakan maaf ?
I'm so sorry vrian, jika memang ada salah.
Tahun depan InsyaAllah aku menikah dengan seseorang yang semoga Allah juga meridhoinya.
Benar janji Allah, Seberapa hebat rencana seseorang. Allah selalu memberikan yang terbik.
Salam untuk mas akhyar, semoga kau dan keluargamu senantiasa diberikan perlindungan dan tidak dipisahkan kecuali akan disatukan di Surga Allah.
Jazakillah khair..