Langsung ke konten utama

The Birth of Aliya ( Kehamilan Dengan Rhesus Negatif )

 Kehamilan kedua ini aku ketahui waktu kita bertiga aku suami dan anak pertamaku rania pulang mudik ke Indonesia. Kehamilan kali ini memang kita rencanakan dan alhamdulillah langsung dikasih sm Allah.

Bisa dibilang dari awal kehamilan sampai trimester ketiga semua berjalan dengan lancar sampai suatu ketika pada usia kemahilan 7 bulan tes darah aku mengatakan kalau hasil indirect coomb test positif

Yang artinya tubuh aku membentuk antibodi yg bisa jadi menyerang sel darah janin. Kenapa itu bisa terjadi? Singkat cerita golongan darahku O dengan rhesus negatif dan golongan darah suamiku O dengan rhesus positif. Orang yg berrhesus negatif di dunia ini hanya 25% terlebih di Indonesia hanya 1%

Qodarullah aku diberkahi dengan rhesus negatif.

Jadi saat rhesus negatif bertemu dgn rhesus positif kemungkinan besar janin akan mengikuti rhesus ayahnya yaitu positif. Ini menyebabkan adanya ketidakcocokan rhesus antara aku dan bayiku sehingga tubuhku memproduksi antibodi karena menganggap bayi dalam kandungan sebagai "benda asing" kalau sampai terjadi percampuran darah maka ditakutkan bisa menyebabkan bayi anemia, jadi sejak saat itu setiap seminggu sekali aku harus usg color doppler. Usg ini sama seperti usg biasa tp lebih detail bisa tau aliran darah janin, volume ketuban, dan mendeteksi kelainan kelainan lainya.

Di usia 7 bulan aku juga disuntikan steroid untuk mematangkan paru2 bayiku jd kalau terjadi hal2 yg gak diinginkan bayiku bisa langsung dikeluarkan prematur

Tapi alhamdulillah sampai usia kandungan 37 weeks hasil usg normal dan sehat

Dokter memutuskan untuk operasi caesar tgl 3 november. Dokter udah prediksi kalau ada kemungkinan bayiku memerlukan perawatan nantinya jdi kita harus pilih rumah sakit yg ada NICU.

Terpaksa kita harus pindah rumah sakit yg awalnya dekat rumah 500 meter harus cari yg agak jauh

Tanggal 2 november malam, aku dan suami udah sampai ke rumah sakit first choice...untuk persiapan operasi caesar jam setengah 10 pagi besoknya

Rania anakku yg pertama aku tinggal di rumah bareng sama uti yg udah dateng dari Indonesia tgl 31 okt

Rasanya lega udah ada uti artinya gk perlu mikirin lg gmn rania..

Semalaman aku gak bisa tidur di rumah sakit padahal aku gak begitu deg2an mungkin karena malam itu aku udah mulai dipasang infus

Sampai pagi harinya akhirnya saat itu tiba

Masuk ke ruang operasi yg dinginnya sungguh brrrrr

Setelah itu aku langsung diberi anastesi spinal disuntik dibagian punggung rasanya kaya kesetrum dan prosesnya sedikit agak lama dari waktu rania dlu

Aku sengaja minta dokter untuk gak menutup mataku hanya diberi kain hijau untuk pembatas biar aku gak bisa liat perutku yg lagi diiris2

Setelah beberapa menit tercium bau gosong yg artinya perutku sudah mulai disayat

Proses ngambil bayiku cukup lama krn kalo kata dokter bekas operasiku dlu berantakan jd antara rahim, kandung kemih dan otot2 saling menyatu jadi menyulitkan dokter untuk mengeluarkan bayiku setelah sekitar 40 menitan akhirnya bayiku bisa dikeluarkan suamiku dipanggil untuk menyaksikannya terdengar suara tangisannya alhamdulillah kata suami perempuan lagi..aku sebenarnya gak begitu kaget karena udah pernah usg dan tanya jenis kelamin waktu di Indonesia


Setelahnya, dokter kembali menutup luka sayatan operasi lebih lama dari operasi pertama lagi2 kata dokter karena organ dalamku sudah acak adul.. karna saking lamanya aku mulai merasakan perut seperti diubek-ubek sampai muntah beberapa kali 

Belum lagi sakitnya suntikan yg diberikan diselang infus rasanya linu pegel dan panas

Karna terlalu lama mungkin hampir 2 jam tubuhku mulai mengigil parah sampai para suster ambil air hangat untuk ditempelkan ke bagian tubuhku.

Namun alhamdulillah bersyukur aku masih bisa selamat dan keluar ke ruang perawatan 

Drama selanjutnya adalah drama belajar menyusui disaat badan masih belum bisa digerakan..

Tapi aku tetap bertekad untuk langsung menyusui krn agar bayiku Aliya dapat cairan colostrum cairan asi pertama yg ajaib yg punya antibodi untuk bayi.

Namun krna bilirubin meningkat tinggi di sore hari Aliya harus dimasukan ke NICU untuk perawatan phototherapy seperti yg sudah diprediksi dokter sebelum lahir

Entah kenapa aku malah merasa aliya baik2 saja dia hanya butuh bonding dan menyusui dari aku

Namun aku tetap mengiyakan apa kata dokter


Malam hari aku belum bisa tidur bersama aliya belum bisa menyusuinya hanya bisa dengar tangisannya yg kencang rasanya sungguh campur aduk, gak nyaman bgt pengin lihat tapi belum bisa jalan tidur gak nyenyak kata suamiku aku berkali kali merintih kesakitan krn nyerinya bagian perut yg datang setiap 15 menit sekali dan juga menahan lapar karna 2 hari gak makan (sebelum dan sesusah operasi puasa) ahh sungguh nikmat...


Tulisan ini jg menjadi pengingat bagaimana sabarnya suamiku menemani aku berkali kali terbangun krn aku..dan sebagai pengingat betapa ayah sama mama mencintai dan bersyukur punya aliya




Hari kedua aliya sudah boleh disusui tp masih harus diphototherapy

Aku jg sudah harus belajar berdiri dan jalan

Rasanya sakitnya masih sama seperti dulu 

Sakit yg gak bisa diungkapan dengan kata kata

Apalagi saat pertama kali menginjakan kaki ke lantai..

Mata sampai berkunang kunang, bicarapun gak bisa keras

Tapi aku harus bisa berjalan kali ini aku lebih kuat krn aku harus bisa duduk dan jalan dulu sebelum bisa menyusui aliya di ruang NICU dan benar.. dibantu suamiku berjalan rasa sakit itu seakan hilang saat aku bisa menyusui bayiku walaupun selang kateter masih memnempel. Aku liat aliya sedih.. hancur.. sakit hati rasanya liat dia harus berbaring tanpa baju di bawah sinar terapi beralaskan plastik karna harus double surface fototerapi, belum lagi infus yg menempel ditangannya yg masih sangat mungil




Sore harinya alhamdlillah aliya sudah boleh keluar dr Nicu dan bisa tidur 1 ranjang denganku, aku semakin semangat menyusuinya

Karna aku yakin asiku yg paling dibutuhkan bayiku di hari hari pertamanya



Hari ketiga lagi dan lagi aliya harus dites darah berkali kali dr baru lahir 2x sehari aliya diambil darahnya untuk dites kadar bilirubinnya, 

Dan dr hasil tes itu sebenarnya aliya kuning bukan karna ada percampuran darah dari darahku dan darah bayiku karena hasil ICt test bayiku negatif yg artinya walaupun badan aku menghasilkan antibodi untuk melawan darah bayi namun ternyata darahku tidak bercampur dengan darahnya jd sel darah aliya masih tetap aman dan gak dihancurkan oleh sel darah merahku 

Jadi ini berarti aliya kuning krn penyebab umum hampir 95% bayi di dunia.

Tapi krn mungkin peningkatan kadar bilirubin yg begitu cepat dokter memutuskan untuk membawa aliya ke ruang Nicu untuk difototerapi lagi sedih banget rasanya sakit cuma bisa nangis dan peluk suami..

Sejak itu rutin 2 jam aku terus susui aliya krn aku yakin bayiku akan lebih cepat sembuh dengan asi. Malamnya pun aku selalu bolak balik untuk susui aliya 

Harusnya aku 3 hari udh boleh pulang tp krn komdisi bayiku yg masih harus perawatan fototerapi aku harus menunggu sampai hari ke 4 untuk menentukan boleh tidaknya kita pulang ke rumah

Alhamdulillah hari ke 4 pagi hari setalah aliya dites darah lagi kita bisa pulang ke rumah tepatnya tgl 6 nov walaupun bilirubin masih tinggi yaitu 13 tp sudah menurun dr 15






 Setelah pulang ke rumah aliya masih harus dipantau dokter setiap hari kita jemur rutin asi tp kenapa aliya malah makin kuning dan terlihat lemas dan malas menyusu..


Hari kamis kami disuruh melakukan tes darah dan bilirubin lagi kali ini dia dites di lab lain yg mungkin kurang berpengalaman ambil darah bayi yg bawa aliya ayah dan utinya aja karna aku gak tega dengar tangisan kesakitannya lagi 2x kali sudah dicoba tapi darah gak keluar saat mau coba ketiga kali suamiku stop dan memilih untuk ke lab lain jadi 3x aliya ditusuk jarum waktu itu hiks


Setalah hasil lab keluar bilirubin masih tinggi yaitu angka 16 lagi2 dokter menyuruh tes darah lagi hari jumatnya untuk menentukan tindakan. Setelah dites hasilnya 18 sangat tinggi dan aliya memang keliatan lemas makin susah dibangunin. Tapi aku khawatir krna dia terlalu sering diambil sampel darahnya.. kalo kata dokternya memang gpp karna memang dibutuhkan tp kenapa harus sesering itu.. 

Setelah dapat hasil tes terakhir dokter ini masih belum bisa menentukan tindakan dia beri opsi untuk besoknya dites lagi atau langsung dibawa ke rumah sakit untuk diterapi lagi.

Aku dan suami memutuskan untuk mencari second opinion ke dokter anak Rania dulu. Kita datang malam2 dan benar saja dokter tsb langsung menyuruh kita buru buru ke rumah sakit agar aliya bisa segera difototerapi karna hari ke 7 menang sedang masa kritisnya dan jika melesat terlalu tinggi dikwatirkan udh gak bisa difototerapi lagi, tp perawatan ekstrem yaitu dengan mengganti semua darah bayi dalam artian darah bayi harus dibuang selagi ditransfusi darah baru oleh pendonor

Memang setelah 10 hari bilirubun akan menurun.

Akhirnya kita langsung bergegas jam set 10 malam ke rumah sakit Children Hospital Malad, di jalan aliya udah susah banget dibangunin padahal buat nenen udah digelitik kaki, telinga tetep aja tidur

Sampai sana lagi2 aliya harus ditusuk jarum lagi

Kali ini jarum infus dan seperti biasa tes darah lagi. Aku dan suami yg di luar cuma bisa gelisah dan mondar mandir gelisah. Suamiku urus administrasi akhirnya aliya keluar dengan tangan mungil yg lagi lagi harus diinfus aku rasanya gak tega banget liatnya karna aku sendiri mengalami diinfus dan itu sakit banget terutama kalo pas diberi obat lewat infus rasanya linu nyeri panas.. kasian anakku ..



Malam ini kita harus tidur di rumah sakit lagi..dengan keadaanku yang sebenarnya belum begitu pulih bahkan perban bekas operasi belum dibuka tapi aku harus kuat karna aliya butuh aku.. aku jg coba buat gak ngeluh ke siapa2 termasuk ke suami biarlah waktu itu aku tahan sendiri biar semua perhatian semua ke aliya dulu..

berbeda dengan yg dlu aliya di nicu, sekarang aku dan suami bisa nemenin aliya karna di ruangan biasa

Itu buat aku jd lebih lega karna bisa 24 jam liat aliya dan nenennya tetap lancar. Dan ada ayah juga yg selalu siaga nenangin aliya kalo aliya kebangun nangis karna gak nyaman.



Kali ini aliya juga menjalani perawatan double surface phototherapy dan alhamdulillah sehari setelahnya bilirubin langsung turun, hari kedua aliya masih harus dirawat untuk menurunkan bilirubinnya lagi.. aku berharap besok di hari ketiga aliya udh bisa pulang ke rumah krn aku yakin bilirubin sudah ada di trend yg menurun setelah 10 hari tapi ternyata dokter belum membolehkan aliya pulang jadi yasudah walaupun berat aku mengiyakan dengan syarat infus aliya harus dilepas segara lagian sudah gak diperlukan lagi krn cairannya sudah terpenuhi oleh asi.. jujur aku gak tega banget liatnya hari jadi gloomy.. sedih.. gak karuan..

Tapi alhamdulillah wasyukurillah kita bisa melewatinya..

esok harinya di hari minggu aliya udah bisa pulang dengan bilirubin yg sudah di angka 9.. setelah pulang ke rumah aliya rajin dijemur dan diberi asi hampir setiap jam.. kondisinya makin membaik dan udah gak lemes2 lagi sampai sekarang..





Nama lengkapnya Aliya Shakira Akhyar.. artinya perempuan yg mulia shakira yg artinya bersyukur

Agar kita orang tuanya selalu bersyukur dengan kehadiran aliya dan keselamatan aliya setelah mengalami masa-masa itu.


Semua kelancaran ini berkat doa dan support orang-orang tersayang kita (aku dan suami) 

kita gak akan bisa melawati ini tanpa bantuan uti yg udah jauh2 dari cilacap ke mumbai demi nemenin aku pas lahiran dan jagain rania anak pertamaku di rumah.

Semuanya takkan semulus ini jika tanpa bantuan mba mita tetangga yg udh seperti kaka perempuanku sendiri.. yg udah sigap bantu kita untuk jemput atau antar di saat-saat krusial dan untuk menghiburku untuk bersedia jg dititipin rania.

Untuk teh reni yang juga menemani aku saat lahiran..menghiburku.

And the last but not least untuk mba riske yg udh bawain makanan waktu hari pertama kita di rumah sakit perawatan aliya. It means a lot 

Teman2 yg lain yg gak bisa aku sebutin satu per satu krn udh kasih support dan doa

Ya Allah semoga orang2 yg membantuku waktu itu selalu diberikan kesehatan keberkahan dan kemurahan rezeki aamiin aku sangat bersyukur telah dipertemukan dengan orang2 seperti mereka. 


*dibalik cerita lahiran ini ada juga cerita yg cukup buat aku sedih yaitu karna kata dokter tubuhnya sudah terlanjur memproduksi antibodi aku disarankan utntuk gak berencana utk punya anak ketiga krn kemungkinan besar nanti akan lebih complicated, krn nanti di awal kehamilan bisa jadi antibodi makin kuat atau bahkan di awal kehamilan yaitu dengan cara menghancurkan sel2 darah merah janin.. dan ditambah karena organ dalamku yaitu rahim, kandung kemih dan otot udah bisa dibilang berantakan alias saling nempel jd untuk anak ketiga bakal lebih susah ngeluarinnya

Well aku emng sedih..tp kalo kata suamiku ya boleh bersedih tapi ada banyak hal yg bisa disyukuri yaitu udh diberi 2 anak dan juga ini kan alasan medis yg kemungkinan bisa membahayakan bayi atau ibunya. Terlepas itu semua sudah takdir setiap kejadian apapaun sudah digariskan oleh Allah azza wa jalla.

Dan suamiku jg sering bilang waktu aku kesakitan abis lahiran katanya "udah deh 2 aja anaknya kasian mama kesakitan terus" gapapa anaknya 2 biar kaya abdi negara katanya 😁

Tapi kalo kataku we never know what's God planned jadi yaa aku enjoy aja dengan 2 anakku sekarang..semoga dikasih yang terbaik saja sama Allah mana tau nanti ada alat atau obat yg lebih canggih untuk mengatasi ini kalo kata dokternya "we never know just let's see" 🙂


Sekian udah dulu.. mau nenenin aliya dulu 👶







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Hamil dan Melahirkan di India

Bismillah... Kalo dulu aku pernah nulis tentang pengalaman ngajar di Mumbai, atas takdir Allah sekarang aku malah nulis pengalaman hamil dan melahirkan di tempat ini lagi yang pernah aku tinggali selama setahun. Singkat cerita aku menikah dengan orang yang bekerja di Mumbai jadi aku pun harus ikut suamiku tinggal disini, kami menikah pada bulan desember 2018, Januari kami sudah tinggal bersama. Sebelum berangkat ke Mumbai aku kena flu sampai tiba di Mumbai gak kunjung sembuh walaupun udah minum obat. Waktu itu aku belum curiga apa-apa. Pertengahan bulan januari aku iseng testpack hasilnya 2 garis merah, waktu itu perasaanku sudah campur aduk, apa bener aku hamil?? Secepat ini Allah kasih kepercayaan ke kami. Sore itu selepas suami pulang aku langsung tunjukan hasil testpack, ia pun senyum-senyum bahagia dan tak lupa mengucap syukur alhamdulillah kami diberi kepercayaan secepat ini, seminggu setelah itu aku coba untuk testpack lg untuk meyakinkan dan hasilnya sama alhamdul

Setelah Hampir 5 Bulan di Tanah Air Tercinta

Tak terasa waktu seakan begitu cepat di Indonesia, senang rasanya dapat berkumpul lagi dengan keluarga, dan orang tersayang lain. Masih teringat jelas saat aku pulang dari India tepatnya tanggal 24 Desember 2017. Saat itu pesawatku akan terbang jam 11 malam dari Mumbai airport. Rasanya campur aduk.. senang, sedih, bahagia, dan tidak percaya. Tidak percaya akhirnya aku dapat menyelesaikan ini 1 tahun. Saat hari terakhir di sekolah tanggal 17 Desember 2017 kebetulan hari itu hari terakhir sekolah sebelum hari libur natal dan tahun baru, jadi mereka juga merayakan natal disana. India adalah Negara dengan berjuta perayaan, hampir semuanya mereka rayakan. Hari itu sekolahku mengadakan secret santa tukar kado untuk guru-guru lain tanpa tahu siapa yang memberi. Dan kebetulan aku kebagian koordinatorku orang yang awalnya paling aku sebelin di sekolah hehe. Aku gak merayakan natal aku pun tak memakai baju merah seperti yang sudah kepala sekolah tentukan waktu itu. Aku memakai baju coklat d